Pameran Seni Rumahan di Makassar

Beberapa waktu lalu, pada suatu hari dibulan Mei 2014 lalu, saya berkesempatan mengunjungi pameran seni rupa yang dilaksanakan di “Rumahku Panggungku” rumah salah seorang seniman penulis dan budayawan Makassar, Bapak Asdar Muis RMS di kompleks Perumahan Bukit Hartaco Indah, kawasan Sudiang, Makassar. Pamerannya berlangsung dari 25 – 31 Mei 2014, namun menurut Asdar Muis RMS dapat diperpanjang jika situasi memungkinkan, misalnya masih banyak pengunjung, baik perorangan maupun rombongan anak sekolah.
Pameran seni ini adalah pameran seni rupa dan seni patung, meskipun patung yang dipamerkan hanya sedikit dibandingkan dengan lukisan. Pameran seni yang berskala kecil karena hanya dilaksanakan dirumah, bukan di gedung megah, bukan di gallery seni, bukan di museum atau convention centre. Tempat pameran ini bergilir dari ke rumah para seniman Makassar. Pengunjungnya pun bermacam macam, mulai dari tetangga, kenalan, perorangan sampai rombongan pelajar dan mahasiswa, termasuk juga group dari luar Sulawesi.
Tujuan pameran ini menurut Asdar Muis, selain sebagai wadah pemersatu para seniman, juga wadah silaturrahim dan terutama untuk ‘saling menggelitik’ agar terus berkarya. Ada 29 orang perupa/ pelukis yang berpartisipasi pada pameran rumahan di rumah Asdar Muis. Mereka adalah: Ahmad Fauzi, AH Rimba, Ahmad Anzul, Amrullah Syam, Asman Djasmin, Ayu Mega, Arizal Pradana, Budi Haryawan, Azis Ahmad, Dicky Chandra, Erlan Raib, Faisal Syarif, Faisal Ua’, Firsan, Haroen P Mas’oed, Halima, Hadi Suyono, I Kadek Roy Atmika, Ishakim, Indra Aryani, Jenry Pasassang, Mike Turusi, Muhammad Suyudi, Muhammad Irwan, Muhammad Gazali, Ongky Sasongko, Renaldy, Siswadi Abustam, Suherman, Zam Kamil, Zul Fiqri, dan Zainal Beta.
"It's only Rock & Roll but I like it" Judul lukisan karya Faisal Ua, akrilik diatas kanvas. Jenis lukisan yang dipamerkan bermacam macam. Saya sebenarnya kurang memahami dan tidak terlalu bisa menilai kriteria lukisan yang baik. Yang jelas bahwa semua lukisan itu adalah lahir dari imajinasi para pelukisnya. Yang saya bisa lihat bahwa ada lukisan naturalis yaitu lukisan lukisan alam, pemandangan, pedesaan. Ada juga lukisan ekspressionis, yang merupakan lukisan yang mungkin agak susah dipahami maknanya oleh pengunjung, karena lukisan semacam itu benar benar lahir dari ekspresi batiniah para pelukisnya. Lukisan karikaturis juga ada dipamerkan, yaitu lukisan para penyanyi barat yang dibuat seperti karikatur.
Media lukis juga ada beberapa macam, ada kertas, ada kanvas. Ada yang menggunakan cat air, ada cat minyak, tinta cina, pensil, akrilik dan bahkan spidol. Seniman yang menggunakan campuran beberapa bahan juga ada. Ukurannya juga bermacam macam, ada yang besar 120 x 120 cm, 50 x 50 cm dan yg lebih kecil 35 x 25cm.
"Daeng Dali" karya AH. Rimba. Cat Minyak diatas Kanvas. Makassar sebagai kota terbesar di Indonesia bagian timur, sudah sepantasnya memiliki gedung kesenian atau tempat pameran yang representatif. Pemerintah perlu membangun wadah seperti ini, terutama karena kota Makassar diharapkan akan menjadi kota dunia. Teringat ketika tinggal di Sydney beberapa tahun lalu, disana begitu banyak art gallery dan tempat pameran seni lainnya. Ada Museum of Contemporary Art yang letaknya diseberang dari Opera House, ada juga Art Gallery of New South Wales yang terletak disebelah Royal Botanical Garden, dimana banyak lukisan yang berusia ratusan tahun dengan ukuran yang sangat besar dipamerkan. Seniman aborigin juga memiliki gallery tersendiri. Art gallery juga banyak dimiliki oleh pihak swasta dan perorangan. Semua tempat pameran benda seni ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Dinas pariwisatanya bahkan membuat brosur khusus untuk tempat pameran seni yang ada di Sydney. Saya berharap suatu saat nanti kota Makassar memiliki suatu gedung kesenian yang berarsitektur unik dan sekaligus bisa menjadi ikon kota Makassar, sebagaimana halnya Sydney Opera House. Semoga. (Sumber Gambar: Koleksi Pribadi)

1 komentar:

  1. Terimakasih ya, infonya bermanfaat.
    Oh ya, mau menambahkan informasi aja nih.
    Bagi yang membutuhkan Sewa Misty Fan Tangerang untuk berbagai keperluan seperti event misalnya, bisa coba hubungi kami dari Arthur Teknik ya. Dijamin profesional dalam pengerjaannya.

    BalasHapus

Takalar Kini dan Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal

Buku : Takalar Kini & Esok, Paradigma Baru Bupati Zainal Editor : Andi Wanua Tangke dan Usman Nukma Penerbit : Pustaka Refleksi Te...

Popular Posts